Posted by : Zacky Mughni Mubarok
Rabu, 20 Maret 2013
MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2
“PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN”
KELOMPOK I
· ABI IHSAN (10111044)
· BUDI KARYADI (11111548)
· DIKY PRAS A (12111088)
· FATIMAH ZAHRAH (12111732)
· MASAGUS FAISAL (14111342)
· NUR WACHID (15111330)
· RIANA MAIDIANSARI (16111102)
· SINGGIH MULYANI (16111774)
· ZACKY MUGHNI M (17111707)
KELAS : 2KA19
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2012-2013
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga tersusunlah
makalah “Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran” ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula
dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis
mengharapkan tegur, sapa, ataupun kritikan yang membangun demi perbaikan yang
akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan serta
peningkatan ilmu bagi kita semua.
Depok, 18 Maret 2013
Tim Penyusun
Hal
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II ISI
2.1 Pengertian Harga
2.2 Pengertian Permintaan
2.3 Hukum Permintaan
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
2.5 Pengertian Penawaran
2.6 Hukum Penawaran
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
2.8 Penentuan Harga Keseimbangan Pasar
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
|
i
ii
1
1
1
1
2
2
2
3
4
5
6
7
7
8
8
8
9
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Teori Organisasi Umum 2 (softskill), serta memenuhi salah satu nilai di
mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembacanya,
dan bermanfaat untuk materi yang akan kami bahas mengenai “Penentuan Harga
Permintaan dan Penawaran”.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku
masyarakat di jaman sekarang adalah perilaku masyarakat yang konsumtif terhadap
barang apa saja. Maka dari itu dalam kehidupan ekonomi produsen dan konsumen
adalah suatu kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan,kehidupan, konsumen
berlomba-lomba untuk memperoleh penawaran yang setinggi-tingginya, sedangkan
prodesen berusaha mendapatkan keuntungan yang besar, di sinilah muncul
penentuan harga permintaan dan penawaran.
1.2 Batasan
Masalah
Dalam makalah ini kita hendak membahas
bagaimana pentingnya ilmu ekonomi dalam menentukan harga, baik dalam penawaran
maupun jumlah permintaan khususnya masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
1.3
Tujuan
· Mengetahui dan memahami defenisi dari
penentuan harga, permintaan dan penawaran.
· Mengetahui dan memahami tentang hukum
penentuan harga,permintaan dan penawaran.
· Mengetahui dan memahami pentingnya
penggunaan materi ini dalam lingkungan masyarakat.
BAB II
PENENTUAN
HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
2.1
Pengertian Harga
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk,
barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah
satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa
besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik
berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang akan di peroleh.
2.2
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi
yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam
suatu pasar ekonomi.
2.3 Hukum
Permintaan
“Semakin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta, Semakin rendah harga suatu barang makin
banyak jumlah barang yang diminta.”
Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang
akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga
barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini
dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh
mahalnya harga jual barang tersebut.
Contoh hukum permintaan pada saat ini :
· Ketika harga kedelai semakin tinggi,
pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan kedelai yang lebih rendah
jenisnya, bahkan ada pengusaha yang sampai gulung tikar karena tidak sanggup
membeli bahan baku pembuatan tempe dan tahu tersebut.
· Begitu pula dengan naiknya harga bawang,
mahalnya harga bawang berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk
membeli banyak bumbu dapur yang satu ini.
2.4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1. Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang
dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan permintaan jumlah barang dan jasa
yang meningkat, demikian sebaliknya.
Contoh : Permintaan konsumen terhadap
smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry, iphone, Android, tablet.
Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai lebih dari 1 barang
berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.
2. Pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin
tinggi juga daya beli nya, begitu pula sebaliknya.
Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi,
kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti penyanyi Syahrini, kebutuhannya
sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum panggung, kebutuhan perawatan
diri, serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.
3. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap
Konsumen akan cenderung mencari barang dan
jasa yang harga nya relatif lebih murah yang akan dijadikan sebagai
alternatif.
Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah
satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak tanah terus menerus naik, maka
konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas yang harganya relatif
stabil.
4. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Jika suatu barang menjadi kebutuhan yang
mendesak, maka permintaan akan mengalami peningkatan.
Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti
daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya akan meningkat di banding
dengan hari-hari biasa.
2.5
Pengertian Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi
yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
2.6 Hukum
Penawaran
“Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, Bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan turun“.
Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga,
jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah harga
barang, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit juga.
Contoh hukum penawaran pada saat ini :
Hubungan antara harga kain batik dan jumlah
pakaian batik yang akan dijual oleh Seorang pedagang, maka ia berencana sebagai
berikut:
bila harga satu kodi pakaian Rp. 450.000 maka
ia akan menjual sebanyak 10 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka
ia akan menjual sebanyak 15 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka
ia akan menjual sebanyak 20 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka
ia akan menjual sebanyak 25 kodi
2.7
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya Produksi dan Teknologi yang
digunakan
Jika biaya produksi suatu produk sangat
tinggi, maka produsen hanya membuat beberapa jenis saja dari produk
tersebut. Contoh : Produk limited edition
2. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yaitu ingin supaya produknya
laku terjual dipasaran dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Produk yang
laku dipasaran adalah produk yang harganya terjangkau tetapi dengan kualitas
yang bagus. Contoh : Produk cina lebih banyak diperdagangkan karena lebih
murah sehingga banyak konsumen yang mencarinya.
3. Pajak
Pajak naik, harga jual akan naik juga. Hal ini
menyebabkan permintaan dari konnsumen menurun. Contoh : jika pajak bea
cukai naik, harga barang-barang impor akan naik pula. Seperti halnya kedelai
impor yang harga nya naik, para pengusaha juga enggan membeli dengan harga yang
mahal.
4. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan
pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam
jumlah yang lebih besar lagi.
5. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat
meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik,
maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila
pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang
dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
2.8
Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price)
Masalah harga berhubungan dengan barang
ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah
perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena
itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar
tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme
pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan
kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga
keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan
di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga.
Contoh kasus
:
Liputan6.com, Jakarta : Kenaikan harga bawang
membawa dampak bagi pedagang di pasar, seperti Pasar Rebo dan Pasar Induk
Keramat Jati.
Alex Manihuruk, pedagang grosir bawang di
pasar induk Kramat Jati, salah satunya. Dia mengatakan kenaikan harga bawang sangat
memberatkan bagi dirinya. Mahalnya harga bawang membuat daya pembeli masyarakat
selaku konsumen turun.
"Pada saat itu harga bawang hanya
berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu, kini melonjak menjadi harga Rp30rb
hingga Rp 50 ribuan, kenaikan ini terlalu jauh," ucap Alex saat ditemui
liputan6.com, Senin (18/3/2013).
Dia mengungkapknya biasanya mengambil 1,5 ton
bawang dari distributor. Namun, kini hanya mampu mengambil 5-7 kwintal (1
Kwintal 100 kilogram). Hal ini karena ketidak mampuan biaya, terlebih terjadi
penurunan pembeli.
"Biasa kami ambil 1,5 ton paling sedikit,
tapi karena harga melonjak dan kami kurang modal hanya bisa mengambil 5-7
kwintal (100kg) tidak sampai 1 ton. Jadi berkurang karena daya pembeli tidak
ada. Memang biasanya kalo ambil 1 ton, kami masih ada sisa 2 kwintal per hari,
karena jam dibatasi sampai jam 9 malam, tidak 24 jam," ucap dia.
Ia menambahkan sejauh ini komoditas bawang
yang didapatkan berasal dari Brebes Jawa Tengah, sedikit bawang berasal dari
Padang, Sumatera Barat. Sedangkan bawang import dipasok dari negara seperti
Thailand, Vietnam dan Afganistan.
"Kita terima bawang dari bandar sini
(pasar induk kramat jati) ada 12 orang. Kami dapat dari impor berasal dari
negara Vitenam dan Afganistan dan Thailand. Kalau Bawang Brebes lumayan banyak
permintaan, tapi kebanyakan permintaan bawang Vietnam," ucap dia sembari
menambahkan jika dijula ke pedagang kecil bisa mencapai Rp 80 ribu hingga Rp
100 ribu per kg.
Sementara Mantan Menteri Perekonomian Rizal
Ramli menyikapi lompatan harga terlalu jauh lantaran bisnis pangan di Indonesia
diatur dengan sistem kuota yang tidak transparan dan kompetitif.
"Pada praktiknya, pembagian kuota impor
ini juga terjadi karena pat gulipat antara pejabat dan pengusaha," tambah
Rizal saat menemui pedagang bawang di pasar Induk Kramat Jati.
Dia menuding dengan kenaikan itu menjadi
sumber pendapatan pejabat dan untuk kepentingan politik. "Akibatnya negara
rugi karena tidak memperoleh penerimaan yang semestinya. Sedangkan rakyat
dirugikan karena harus membayar harga pangan lebih mahal daripada harga
diluarnegeri," pungkas dia. (Edo/Nur).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penentuan
Harga,Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan sistem
ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran
bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas permintaan
barang berdasarkan harga yang ditawarkan.
Ilmu ekonomi ini tidak selalu bisa diterapkan
disetiap Negara,banyak faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam penawaran
maupun permintaan,diataranya harga,mutu barang,kebutuhan,gaya hidup, dsb.
Pelajaran dari teori ini menjelaskan kepada
mahasiswa bagaimana seharusnya menentukan harga,agar hukum penawaran dan
permintaan dapat berjalan seimbang,sehingga terciptanya masyarakat yang paham
ekonomi dan berkualitas.
3.2
Saran
1. Menentukan strategi penentuan harga
sebaiknya perusahaan benar-benar sudah mengetahui dengan pasti apa yg jadi
peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini.
2. Langkah-langkah dalam menentukan strategi
dan metode harga dilakukan dengan sebaik-baiknya.
3. Tingkatkan dan pertahankan mutu dan
pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
Untuk memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yg
kompetitif, harga sebagai penyeimbang antara kualitas yang diminta oleh
konsumen dan kuantitas yg ditawarkan oleh produsen, untuk menciptakan
keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas
DAFTAR
PUSTAKA
· http://fuhrend.blogspot.com/2012/03/penentuan-harga-penawaran-dan.html
· http://yudha444.blogspot.com/2012/03/teori-organisasi-umum-2-tema-penentuan.html
· http://littlesweetenemy7.blogspot.com/2012/04/penentuan-harga-permintaan-dan.html
· http://yudha444.blogspot.com/2012/03/teori-organisasi-umum-2-tema-penentuan.html
· http://littlesweetenemy7.blogspot.com/2012/04/penentuan-harga-permintaan-dan.html